Keberhasilan rakyat Tunisia menumbangkan pemerintahnya, menjadi inspirasi rakyat Mesir untuk melakukan hal serupa.
Para aktivis anti pemerintah Mesir mempersiapkan sebuah aksi unjuk rasa yang terinspirasi kemelut politik di Tunisia yang berhasil menggulingkan Presiden Zine al-Abedine Ben Ali.
Perencana aksi menyebut aksi ini sebagai hari revolusi melawan penyiksaan, korupsi dan pengangguran.
Namun, pemerintah Mesir memperingatkan bahwa pengunjuk rasa bisa ditangkap polisi dan pemerintah mengancam akan mengerahkan demonstrasi tandingan.
Aksi yang menurut rencana akan digelar di Kairo digalang melalui situs jejaring sosial Facebook. Sekitar 80.000 orang pengguna Facebook menyatakan akan ikut serta dalam aksi itu.
Wartawan BBC di Kairo Jon Leyne mengatakan aksi ini ingin meniru aksi di Tunisia yang juga digalang melalui internet.
Bedanya, di Mesir muncul keraguan soal jumlah pengunjuk rasa yang benar-benar akan turun ke jalan.
Sebab, warga sadar pengunjuk rasa anti pemerintah akan menghadapi perlakuan keras dari polisi.
"Aparat keamanan akan memperlakukan semua upaya untuk melawan hukum dengan tegas," kata direktur keamanan pemerintah di Kairo seolah membenarkan kekhawatiran warga.
Mesir memiliki masalah sosial dan politik yang kurang lebih sama seperti yang dihadapi Tunisia.
Kenaikan harga pangan, tingkat pengangguran tinggi dan korupsi menjadi masalah utama negeri Piramid itu.
Namun, sejauh ini unjuk rasa anti pemerintah hanya diikuti sedikit orang dan diperkirakan revolusi politik seperti di Tunisia belum akan terjadi di Mesir.
ไม่มีความคิดเห็น:
แสดงความคิดเห็น